Makanan tradisional Indonesia, sate tempe, batagor, talam ubi, kue srikaya dan bubur mutiara turut memeriahkan pergelaran ulang tahun yang ke-200 Chile en Nogada di Meksiko. Selain itu, terdapat pula pilihan kopi asli Indonesia, persembahan dari Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Mexico City.
Acara yang bertajuk "200 Años del Chile en Nogada" itu merupakan hasil kolaborasi antara Indonesian Diaspora Network (IDN) Chapter Mexico dengan Hypatia AC dan Restoran La Poblanita de Tacubaya, dan digelar pada Hari Kamis, 9 September 2021 di Restoran La Poblanita de Tacubaya, Mexico City.
Acara berlangsung meriah dengan dihadiri oleh ketua IDN Mexico periode tahun 2021 - 2023, Eni Sulistyaningsih, Oliver Romo Miranda dari Hypatia AC, perwakilan dari pihak KBRI Mexico City, serta sejumlah warga negara Indonesia dan Meksiko yang ingin menikmati keistimewaan makan malam spesial perpaduan antara makanan tradisional khas Meksiko, Chile en Nogada, dengan makanan tradisional Indonesia.
Kemeriahan "200 Años del Chile en Nogada" diawali dengan suguhan tarian tradisional Indonesia, yaitu Tari Kembang Girang dan Tor-tor, persembahan dari grup Mirah Delima, binaan KBRI Mexico City.
Makan malam istimewa lalu dimulai dengan sajian menu pembuka, yaitu sate tempe dan batagor. Suguhan makanan tradisional asli Indonesia itu tampaknya sangat dinikmati oleh para tamu yang hadir.
Usai menu pembuka, para tamu lalu disajikan dengan menu utama malam itu, Chile en Nogada.
Chile en Nogada adalah salah satu hidangan klasik Meksiko yang menceritakan tentang tradisi, warisan budaya, dan sejarah Meksiko sebagai sebuah negara.
Chile en Nogada biasanya diolah dengan cabai poblano yang umumnya diisi dengan daging cincang dan buah-buahan yang dilapisi dengan bahan utama berupa krim kacang Castile, peterseli dan delima (granada) yang disajikan secara bersama-sama untuk melambangkan tiga warna bendera Meksiko.
Berdasarkan cerita yang beredar, Chile en Nogada dibuat oleh biarawati Agustinas dari biara Santa Mónica di Puebla pada tahun 1821, untuk merayakan hari Kemerdekaan Meksiko sekaligus sebagai penghormatan kepada kaisar pertama Meksiko, Agustín de Iturbide, yang berkunjung ke Puebla untuk menandatangani Traktat Córdoba (Sumber: Wikipedia).
Dengan memanfaatkan buah-buahan musiman seperti delima dan kenari Castilla, para biarawati tersebut lalu menyiapkan makanan yang menghadirkan warna hijau, putih dan merah, yang mempresentasikan warna bendera Meksiko. Komposisi warna pada Chiles en nogada kemudian menjadikannya sebagai salah satu hidangan paling representatif di Meksiko.
Usai menikmati sensasi makanan klasik khas Meksiko, Chile en Nogada, para tamu kemudian disuguhi postre atau hidangan penutup.
Talam ubi, kue srikaya dan bubur mutiara menjadi menu penutup istimewa dalam makan malam "200 Años del Chile en Nogada".
Kemeriahan acara "200 Años del Chile en Nogada" tersebut lalu ditutup dengan persembahan musik mariachi, yang merupakan musik tradisional asli Meksiko.
PHOTO GALERY
Source: Wikipedia
Comments